08 November 2025

Get In Touch

Perintah Rencana Akan Bagi-bagi Tanah ke Petani

Menko PM Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman memberikan keterangan pers usai ratas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (4/11/2025). (antara)
Menko PM Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman memberikan keterangan pers usai ratas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (4/11/2025). (antara)

JAKARTA (Lentera) – Presiden RI, Prabowo Subianto,  rencana memberikan tanah kepada kelompok petani yang masuk dalam kategori sangat miskin (desil 1) dan kategori miskin dan rentan (desil 2). Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, mengatakan pemerintah tengah menggodok rencana tersebut.

Presiden Prabowo membahas rencana tersebut dalam rapat terbatas mengenai program-program pemberdayaan masyarakat dan strategi pemerintah menanggulangi kemiskinan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

"Alat produksi (untuk rakyat, red.) kita akan terus wujudkan, termasuk upaya menyediakan tanah untuk masyarakat petani desil 1-2. (Untuk) desil 1, kita akan dorong terbangunnya kepemilikan alat produksi kepada para petani dengan membagi-bagikan tanah-tanah untuk masyarakat desil 1 dengan teknis yang segera dimatangkan," kata Muhaimin Iskandar saat ditemui selepas rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Istana, Jakarta, Selasa (4/11/2025) malam dikutip antara.

Muhaimin menjelaskan, rencana pembagian tanah untuk petani kategori desil 1 dan desil 2 merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian Presiden Prabowo dalam ratas tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya menjelaskan rencana membagikan tanah itu bertujuan untuk memperkuat kemandirian petani. "Pemerintah akan terus berupaya untuk mewujudkan penguatan kemandirian petani melalui kepemilikan alat dan lahan produksi," kata Seskab Teddy.

Seskab Teddy menyebut dalam rapat tersebut Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya memanfaatkan seluruh fasilitas milik pemerintah untuk mendukung tumbuhnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kemudian, Presiden Prabowo juga menginstruksikan adanya pembatasan impor barang-barang bekas, terutama pakaian, karena diyakini merugikan masyarakat.

Presiden Prabowo, dalam ratas itu, membahas pula mengenai pemberian beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA dan SMK yang ingin bekerja ke luar negeri. Tidak hanya itu, Presiden menekankan pentingnya percepatan digitalisasi untuk UMKM, serta peningkatan daya saing UMKM melalui kemudahan akses perizinan dan sertifikasi.

Rapat terbatas di Istana, Selasa, diikuti oleh sejumlah menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Kemudian, ada pula Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.