SURABAYA (Lentera) - Rob Jetten berhasil menjadi Perdana Menteri (PM) Belanda termuda dengan usia 38 tahun setelah memenangkan pemilu.
Dewan Pemilihan Umum setempat telah mengumumkan hasil pemilu pekan lalu. Mengutip AFP, Sabtu (8/11/2025), Jetten meraih 29.668 suara, menang tipis dari lawannya Geert Wilders.
"Saya pikir sekarang kita menunjukkan pada seluruh Eropa dan dunia gerakan populis bisa dikalahkan jika berkampanye dengan pesan positif untuk negara Anda," katanya.
Tantangan Jetten adalah harus membentuk koalisi sebelum mengambil alih kepemimpinan negara. Proses itu butuh waktu panjang hingga berbulan-bulan dan tak mudah.
Kelompok yang memenangkan Jetten, D66 mendapatkan 26 kursi. Jumlah itu terendah bagi kelompok yang memenangkan pemilu.
Jetten butuh kompromi dan negosiasi dalam memimpin Belanda. Terdapat 15 partai dengan banyak tujuan yang masuk dalam parlemen kali ini.
Beberapa di antaranya menyuarakan hak hewan dan kelompok untuk masyarakat berusia di atas 50 tahun.
Selain itu, kelompok sayap kanan yang diwakili PVV dipimpin Wilders juga masih sangat kuat. Pemilu kali ini mereka memenangkan 26 kursi atau kehilangan 11 kursi dibandingkan pemilu 2023, yang membuat kelompok itu menang.
Sementara itu, Jetten menginginkan adanya penyatuan partai dari semua spektrum politik. Dia ingin bekerja dengan CDA kanan-tengah (18 kursi), VVD liberal sayap kanan (22 kursi) dan kelompok hijau buruh sayap kiri (20 kursi).
Dengan cara ini setidaknya terdapat 86 kursi mayoritas untuk Jetten. Namun masalahnya Dilan Yesilgov pimpinan VVD tidak ingin berkoalisi dengan partai buruh.
Dia lebih ingin dengan campuran CDA, JA21, dan D66. Dengan begitu akan ada 75 kursi untuk Jett. (*)
Editor : Lutfiyu Handi
