SURABAYA (Lentera) - Sebuah kapal tanker minyak terbakar setelah diserang drone di Kota Rostov, Rusia selatan, pada Rabu (17/12/2025). Setidaknya dua awak kapal tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Wali Kota Rostov, Alexander Skryabin, melalui pernyataan di Telegram pada Kamis (18/12/2025) menjelaskan bahwa layanan darurat masih berusaha memadamkan api.
Menurut Gubernur Regional Yury Sluysar, api menyebar di area seluas 20 meter persegiluka.
Menyerangan tersebut terjadi saat Ukraina memperluas cakupan serangan terhadap aset energi.
Melansir bloombergtechnoz, Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia—mulai dari kilang hingga terminal laut, fasilitas minyak, dan kapal tanker—untuk mengurangi pendapatan yang mendukung invasi Kremlin.
Dalam beberapa pekan terakhir, aset di Laut Hitam dan Laut Kaspia semakin sering menjadi sasaran, termasuk terminal Kaspia yang penting.
Rostov terletak sekitar 50 kilometer dari pantai, dan pelabuhannya terhubung ke Laut Azov melalui Sungai Don.
Kedalaman air di pelabuhan berkisar antara 3,9 meter hingga 5,4 meter, menurut situs webnya, artinya hanya kapal tanker kecil dengan kedalaman lebih dangkal yang dapat bersandar di Rostov.
Pasukan militer Kremlin juga telah menyerang infrastruktur energi di Ukraina seiring dengan datangnya suhu yang lebih dingin. Kota-kota besar Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, mengalami pemadaman listrik selama lebih dari 10 jam sehari. (*)
Editor : Lutfiyu Handi
