08 April 2025

Get In Touch

Peresmian Labkesda Bukti Surabaya Serius Tangani Covid-19

Peresmian Labkesda Bukti Surabaya Serius Tangani Covid-19

Keseriusanpenanganan Covid-19 terus ditunjukkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.Terbaru, pemkot meresmikan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di JalanGayungsari no 124, Surabaya. Ini menjadi bukti keseriusan dan rasa sayangPemkot Surabaya kepada warganya.

Saat meresmikan Labkesdaitu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini nampak sangat gembira. Kegelisahannyaselama ini untuk melakukan testing sebanyak-banyaknya demi memutus mata rantaipenyebaran Covid-19, perlahan mulai teratasi dengan hadirnya Labkesda itu.Dengan kerja keras dan perjuangannya, akhirnya laboratorium kebanggan Surabaya itudiresmikan pada Selasa (15/9/2020). Peresmian itu ditandai denganpenandatanganan prasasti, dilanjutkan potong tumpeng, dan pemotongan untaianmelati.

Jauh hari sebelumLabkesda itu diresmikan, ia mengaku berkali-kali meninjau laboratorium tersebutuntuk mengecek keamanan gedung berikut perbaikannya. Sebab, dia tidak mauketika membuat sesuatu ada kesalahan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.“Makanya saya berkali-kali memonitor pembangunan ini. Mungkin hanya kita sajayang punya laboratorium seperti ini untuk tingkat kota dan kabupaten, karenabiasanya laboratorium seperti ini ada di tingkat provinsi,” kata Wali KotaRisma.

Menurutnya, laboratorium ini akan menjadi tempat tes swab gratis bagi warga Kota Surabaya yang sering ke luar kota, seperti para sopir dan pengusaha yang sering ke luar kota dan terkadang pulangnya ke Surabaya malam-malam. Makanya, Wali Kota Risma berharap mereka itu bisa mampir dulu ke Labkesda sebelum pulang ke rumahnya masing-masing. “Karena ini buka 24 jam, mereka itu kami sarankan untuk swab dulu di sini. Ini tujuannya untuk mempreseve warga Surabaya. Supaya ketika pulang ke rumahnya, sudah dalam kondisi aman, kasihan nanti keluarganya kalau tertular,” kata dia.

Ia juga memastikanbahwa saat ini jajaran Pemkot Surabaya sedang menyiapkan sistem supaya warga Surabayayang ingin tes swab di Labkesda, bisa langsung nyambung dengan datakependudukan, sehingga tidak perlu lagi menyetorkan KTP. Kemungkinan, sistemitu nanti pakai kamera yang dapat mengidentifikasi identitas warga dan langsungterkoneksi dengan data kependudukan Surabaya. “Pokoknya warga Surabaya, tanpasyarat apapun. Kita masih siapkan sistem supaya nanti tidak perlu pakai KTPjuga,” tegasnya.

Selain itu, bagiwarga luar Surabaya atau bukan KTP Surabaya, maka juga bisa tes swab di Labkesdatersebut, namun dikenakan biaya sebesar Rp 125 ribu. Pengenaan denda ini sesuaiPerda untuk biaya pemeriksaan. “Meskipun peralatannya kami diberi BNPB danswasta, tapi dalam Perda kami ada ketentuan biaya Rp 125 ribu itu. Saya kiraitu sudah sangat murah sekali,” imbuhnya.

Presiden UCLGASPAC ini juga menjelaskan bahwa laboratorium itu dapat memeriksa sekitar2.000-4.000 sampel setiap harinya. Kemudian untuk hasilnya, bisa diketahui 2-3hari. Namun, khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yangbolak-balik ke luar kota, maka akan difasilitasi tes swab gratis dan cepat.Bahkan, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5jam.

“Bagi mereka itu,nanti hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silahkan pulangdengan tenang dan aman. Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung keHotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi. Apalagi di sana sudah ada dokternya,dan kalau ada komorbidnya akan langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kalau tanpagejala bisa di Asrama Haji itu,” tegasnya.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma berharap kepada warga Kota Surabaya bisa mengetahui informasi ini dan bisa memanfaatkan laboratorium ini. Menurutnya, lebih baik mencegah penularan virus ini daripada harus mengobati orang yang sudah terkena virus ini. “Saya berharap laboratorium ini bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaatkan untuk siapa saja. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan penyakitnya tidak nambah, tapi diharapkan akan semakin turun,” imbuhnya.

Sementara itu,Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan wargaSurabaya yang melakukan perjalanan ke luar kota, diharapkan untuk mampir dulu keLabkesda sebelum pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan bagi warga luarSurabaya dan hendak menginap selama tiga hari di Surabaya, baik itu menginap dihotel, kos maupun apartemen, atau bahkan menginap di rumah saudaranya, makadiwajibkan untuk datang ke Labkesda demi melakukan tes swab dengan membayarbiaya Rp 125 ribu.

“Syaratnya, kalauitu menginap di hotel maka harus menunjukkan KTP dan bukti reservasi hotel, dankalau menginap di rumah saudara atau kos, termasuk para pelajar dan mahasiswa,maka harus menunjukkan KTP dan surat domisili yang dikeluarkan oleh RT/RW ataukelurahan setempat, karena nanti yang mengawasi para RT/RW dan kelurahan sertakecamatan,” kata dia.

Menurut Feny,program ini diberlakukan di Kota Surabaya karena Wali Kota Risma tidak inginada lonjakan kasus dan peningkatan kematian di Kota Pahlawan. Apalagi jikamelihat di beberapa daerah, kasusnya masih melonjak tinggi. Selain itu, kalaudilihat dari hasil tracing teman-teman puskesmas, ternyata warga Surabaya yangtertular itu karena baru pualng dari luar kota. Ia mencontohkan beberapa waktulalu ada tiga orang sekeluarga yang positif setelah pulang dari silaturrahmi kekeluarganya di luar kota, yang ternyata daerah tersebut masih zona merah.“Makanya Bu Wali meminta warga untuk tes swab bagi warga yang baru pulang dariluar kota,” kata dia.

Di samping itu, iamenjelaskan bahwa jam pelayanan tes swab di Labkesda 24 jam. Namun, jika masihjam kerja, dianjurkan untuk melakukan tes swab ke puskesmas terdekat. Selainitu, bisa pula ke Gelora Pancasila yang rutin melakukan tes swab setiapharinya. “Sengaja kami bagi supaya tidak menumpuk di satu tempat. Jadi, kalaujam kerja bisa ke puskesmas dan ada pula di Gelora Pancasila. Tapi kalau diluar jam kerja atau bahkan malam-malam, bisa langsung ke Labkesda,” pungkasnya.(ADV)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.