23 April 2025

Get In Touch

Dinas Perkim Kota Kediri Gelontor Rp 4,5 M untuk Proyek Padat Karya

Proyek padat karya bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Kediri membersihkan gorong gorong
Proyek padat karya bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Kediri membersihkan gorong gorong

KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Kediri mendapat anggaran Rp 4,5 miliar untuk 4 proyek padat karya yang melibatkan ribuan warga. Proyek tersebut bagian dari program untuk pemulihan dampak Covid-19.

Hadi Wahjono, Kepala Dinas Perkim Kota Kediri, menjelaskan proyek padat karya di OPD yang dipimpinnya ada 4 yaitu; pengedukan walet, perumahan tidak layak huni, pavingisasi jalan yang masih tanah, dan renovasi pagar makam. Alokasi anggaran yang disiapkan mencapai Rp 4,5 miliar.

“Proyek pada program ini berasal dari usulan warga melalui kelurahan di tiga kecamatan Kota Kediri dan juga saran dari dinas. Di Kelurahan Pojok, ada 4 kelompok yang melakukan pekerjaan pengerukan walet/sedimen selokan. Masing-masing kelompok terdiri 20-22 orang tenaga kerja dari warga setempat. Proyek ini sudah berlangsung dari 22 Oktober 2020 lalu,” kata Hadi Wahjono, Senin (26/10/2020).

Program padat karya dicanangkan Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, awal September 2020 lalu. Proyek ini direalisasikan Dinas PU, Perkim, dan Pertanian. Konsep proyek padat karya yaitu sebuah pekerjaan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja, khususnya dari warga yang terdampak Covid-19.

Data sementara yang masuk ke Dinas Perkim dari 3 kecamatan, untuk program pengedukan walet sejumlah 13.000 m2, pavingisasi sebanyak 61 titik (Kecamatan Kota 17 titik, Kecamatan Pesantren 21 titik, dan Kecamatan Mojoroto 23 titik), serta revonasi pagar makam sebanyak 17 titik (Kecamatan Kota 2 titik, Kecamatan Pesantren 4 titik, dan Kecamatan Mojoroto 11 titik).

Pengedukan walet akan dilakukan di lokasi rawan tergenang yaitu Perumahan Wilis Indah 2, Perumahan Permata Hijau, Puri Panjalu, normalisasi Kelurahan Banaran (saluran lingkungan), normalisasi di Pesantren, dan Betet.

Di Kelurahan Pojok, para pekerja proyek padat karya adalah para mahasiswa yang baru lulus sarjana, tapi belum dapat pekerjaan karena Covid-19. “Sebanyak 20 pekerja yang membersihakan gorong-gorong adalah para mahasiswa yang sudah lulus, tapi belum dapat pekerjaan,” kata Budi Suprayitno, Ketua RT 08/RW 06, Keluruhan Pojok, Kecamatan Mojoroto, 26/10/2020.

Sejumlah 20 orang mahasiswa yang bekerja adalah warga setempat di mana gorong-gorong yang dibersihkan adalah lokasi paling mampet dan paling rendah di antara lokasi lain.

Pengedukan walet akan dilakukan di lokasi yang rawan tergenang yaitu Perumahan Wilis Indah 2, Perumahan Permata Hijau, Puri Panjalu, normalisasi kelurahan Banaran (saluran lingkungan), normalisasi di Pesantren, dan Betet.

Sementara program rumah tidak layak huni, sejauh ini yang diajukan sebanyak 88 rumah dari 3 kecamatan di Kota Kediri. Menurut Hadi, masing-masing mendapatkan dana Rp 20 juta untuk renovasi.

“Pemberiannya dilakukan bertahap. Tahap pertama biasanya Rp 10 juta. Dana ini sebagai pemancing saja. Biasanya akan ada kerjasama dan dukungan warga sekitar. Kerjasama inilah yang diharapkan untuk meningkatkan solidaritas,” tambah Hadi.

Semangat gotong royong ini yang ingin dibangun dari program rumah layak huni selain memberikan rumah bagi warga Kota Kediri yang masuk dalam usulan. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.