22 April 2025

Get In Touch

Walikota Abu Bakar: Wujudkan Kota Kediri Ramah Anak, Satu Kelurahan Satu RTH

Tekad Walikota Abu Bakar, satu kelurahan satu ruang terbuka hijau (RTH).
Tekad Walikota Abu Bakar, satu kelurahan satu ruang terbuka hijau (RTH).

KEDIRI (Lenteratoday) - Realisasikan Kota Ramah Anak, Pemkot Kediri di bawah kepemimpinan Walikota Abdullah Abu Bakar akan membangun satu kelurahan satu ruang terbuka hijau (RTH). Program tersebut merupakan salah satu program unggulan pada periode kedua kepemimpinan walikota yang akarab disapa Mas Abu ini.

“Prioritas ke-9 dari program kerja Pak Wali yaitu satu kelurahan satu RTH, itu menjadi tupoksi kami,” kata Didik Catur, Kepala Dinas DLHKP (Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan) Kota Kediri, Senin (2/11/2020).

Ditambahkan, mewujudkan kota yang ramah anak merupakan kerja lintas dinas, salah satunya DLHKP Kota Kediri untuk merealisakan salah satu dari 10 program prioritas pembangunan Kota Kediri pada masa kepemimpinan Abdulllah Abu Bakar periode ke-2.

Didik menjelaskan, RTH di tiap kelurahan tidak harus dibayangkan sebagai kawasan luas yang hijau. Mengingat keterbatasan lahan yang ada di Kota Kediri, apalagi untuk kelurahan yang penduduknya padat, susah mencari lahan sebagai ruang publik.

“Akhirnya kami menyiasati dengan ruang seminimal mungkin tapi tetap punya fungsi sebagai ruang publik, khususnya anak-anak. Di tempat itu, anak-anak bisa bermain, belajar, dan orangtua bisa menemani anaknya dengan nyaman,” tambah Didik.

Pemkot membuat RTH di tiap kelurahan dengan mendesain sebagai ruang bermain dan belajar bagi anak-anak. Menyediakan fasilitas bermain mulai dari prosotan, jungkat-jungkit, dan fasilitas lain yang aman. Arena yang dicat warna-warni sehingga menarik bagi anak-anak.

Tahun 2019, tercatat 8 kelurahan yang sudah merealisasikan RTH , yakni; Betet, Burengan, Dandangan, Gayam, Manisrenggo, Mojoroto, Pakelan, dan Sukorame. Selain itu juga menambahkan RTH di depan Lapangan Gajahmada, Pesantren. Sebelum Covid-19, RTH ini cukup ramai didatangi  anak-anak.

“Sebetulnya, 2020, kami harusnya mewujudkan 8 RTH di 8 kelurahan dan 2021 menambah 3 RTH. Namun karena anggaran diprioritaskan untuk penanggulangan Covid, maka tidak terealisasi,” tambah Didik.

Harapan Didik, rencana yang tertunda ini bisa diwujudkan 2021 . Sementara ini, aktivitas yang terkait soal fasilitas publik termasuk taman publik dan RTH ditutup untuk umum untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kami terus melakukan pemeliharaan, selain itu juga kesempatan bagi kami untuk mengadakan perbaikan. Misalnya mengecat kursi yang sudah karatan dan lain-lain. Kalau nanti dibuka, sudah siap dan lebih bagus,” tambah Didik. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.