SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berupaya untuk terus melakukan penguatan One Pesantren One Product (OPOP). Hal ini untuk menjadikan Jatim sebagai bagian dari perdagangan halal dunia.
Untuk penguatan OPOP, Khofifah menekankan adanya semangat sinergitas antara seluruh Pesantren, dengan ekosistemnya. Mulai dari Pesantren itu sendiri, kemudian para santrinya dan juga para alumninya.
Dengan adanya semangat sinergitas antar seluruh pesentren dengan ekosistemnya ini, maka akan memunculkan pesantrenpreneur, santripreneur, dan juga sociopreneur. "Negara negara lain telah berhasil menjadi bagian perdagangan halal dunia. Seperti Thailan yang memiliki visi menyajikan Restoran Halal Dunia. Kemudian Korea Selatan, menawarkan Destinasi Halal Dunia. Dan Jepang, menjadi kontributor produk halal," katanya, Minggu (6/6/2021).
Dia menandaska bahwa produk halal dunia sesungguhnya sudah didalam persetujuan dari WTO (World Trade Organitation). Dengan demikian produk halal dulia ini sudah menjadi bagian penting dan mendapatkan pengakuan WTO.
Lebih lanjut dia menandaskan bahwa nantinya pada 2030, kebutuhan produk halal di Asia Pasifik bakal mencapai 62%. Dengan kebutuhan tersebut maka membuka potensi yang cukup besar khususnya bagi negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, termasuk Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Jikalau One Pesantren One Product ingin membangun satu system ekonomi berbasis Pesantren, maka harus konfiden, bahwa pelaku UKM akan menjadi backbone dari ekonomi dunia di tahun 2030," imbuhnya.
Karenanya, Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini mendorong para pelaku UMKM di Jatim agar lebih percaya diri, kemudian terus mengembangkan produknya. Tak kalah dengan itu, dia juga meminta supaya terus melakukan inovasi dan memanfaatkan digitalisasi system untuk memperluas pasar melalui e-Commerce. (ufi)
.jpg)
