22 April 2025

Get In Touch

Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Siapkan Tempat Isolasi Setiap Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

SURABAYA (Lenteratoday) - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meminta kepada para lurah agar menyiapkan tempat isolasi khusus bagi warganya yang terpapar Covid 19. Menurutnya, ruang ini dapat memanfaatkan tempat tempat strategis seperti lapangan, atau gedung pertemuan yang nantinya disesuaikan dengan kebutuhan.

Eri mengatakan, pendirian tempat isolasi di setiap kelurahan diharapkan dapat mencegah terjadinya klaster keluarga. Sehingga apabila dalam keluarga ada satu orang yang positif, maka dapat dipisahkan agar isolasi ke tempat yang telah disediakan.

"Tiap kelurahan kami minta untuk menyiapkan tempat isolasi mandiri. Kalau dalam satu rumah, swab antigennya positif, saya berharap ini dilakukan isolasi mandiri di tempat yang dipantau oleh pemerintah kota atau Puskesmas," kata Eri, Kamis (15/7/2021)

Ia menilai, ketika satu orang positif melakukan isolasi mandiri di rumah, tentu menyulitkan puskesmas melakukan pengawasan. Terutama, jika kondisi rumahnya tidak layak, kemungkinan besar dapat menimbulkan penularan dalam keluarga.

"Kalau isolasi di rumah sendiri, itu susah pantaunya. Kedua yang muncul sekarang klaster keluarga. Satu orang reaktif atau positif, setelah itu tidak mau ditarik isolasi mandiri, yang lainnya tertular anak istrinya," jelasnya.

Terkadang, lanjut Eri, dari pihak keluarga sendiri juga ada yang tidak mau diarahkan agar isolasi di tempat khusus yang disediakan. Sehingga, Eri berharap kepada pengurus RT RW dapat membantu melakukan pendekatan atau memberikan pemahaman kepada masing-masing warga.

Bagi Eri, pendekatan ini penting dilakukan agar warga yang melakukan isolasi murni dari keinginannya sendiri dan tidak karena paksaan. Sebab, bagaimanapun juga kondisi psikis warga yang melakukan isolasi mandiri pasti akan berpengaruh.

"Sehingga kami harus menyampaikan dulu ke keluarganya menjelaskan. Kalau dipaksa pun malah tidak sembuh, karena psikis ini pengaruhnya besar," ucapnya.

"Kami terus memasifkan tracing atau penelusuran kepada kontak erat. Salah satu upaya untuk memutus mata rantai pandemi Covid 19 adalah dengan memperbanyak tracing. Kalau tracingnya sedikit tidak kelihatan naiknya. Makanya habis-habisan untuk tracing, salah satu penularan ini kan diputus mata rantainya dari tracing tadi," imbuhnya.

Eri berharap, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai tanggal 12 - 20 Juli 2021 ini dapat menurunkan kasus Covid 19 di Surabaya. Di sisi lain, pihaknya juga mengaku terus berupaya mengejar herd immunity atau kekebalan komunal warga Surabaya dapat mencapai 70 persen.

"Harapan kami sampai tanggal 20 Juli 2021, Covid 19 di Surabaya bisa melandai. Sehingga kami juga melakukan vaksin massal, harapan kita 70 persen herd immunity nya sudah bisa tercover seluruh warga Surabaya. Sehingga kedepannya bisa memulihkan ekonomi," pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.