MALANG (Lenteratoday) - Opsi menggunakan jasa Rumah Potong Hewan (RPH), sempat disinggung saat rapat terbuka sambut Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah. Wacana ini mencuat lantaran pemerintah tengah memaksimalkan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Malang.
Selama ini praktik penyembelihan hewan kurban di masjid-masjid warga, selalu membutuhkan banyak orang, hal yang tidak mungkin untuk menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan di Kota Malang sendiri, diprediksi akan ada 1000 lebih hewan kurban yang akan disembelih pada perayaan Idul Adha beberapa hari lagi.
Setidaknya menggunakan jasa RPH, bisa memakan biaya Rp 7.500.000 untuk satu hewan. Pemerintah mengeluarkan subsidi penggunaan jasa RPH sebesar Rp 4.50.000, sehingga warga hanya perlu membayar Rp 300.000 untuk bisa menggunakan jasa RPH.
"Tadi kesepakatan dengan RPH Rp 3.00.000 ya, jadi ini subsidi yang bisa diberikan dari pemerintah, kalau RPH kan tidak butuh banyak orang, hanya 2 saja sudah bisa, maksimal 4 orang," kata Drs. Sutiaji pada awak media.
"Nanti untuk petugasnya akan kami vaksinasi terlebih dahulu, supaya meminimalisir efek jika terkena covid19, kita jaga-jaga ajalah ya, saya sih berharap semua sehat," lanjutnya menerangkan.
Selain itu, untuk distribusi daging kurban, panitia wajib membagikannya pada warga, agar tidak tercipta kerumunan. "Panitia harus jemput bola, ini supaya tidak ada keramaian, untuk warga yang isoman nanti bisa dari kita (Pemerintah)," tutup Sutiaji. (ree)
.jpg)
