SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya masuk dalam PPKM Level 3, akan tetapi terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih belum bisa dipastikan pelaksanaannya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan terkait PTM harus melakukan rapat dengan pakar epidemologi. Keputusan bisa diambil jika sudah ada hasil diskusi.
“Semua diundang. Mohon masukan dari SD SMP bagaimana? Kalau SMP kayaknya lebih mudah. Kalau SD susah, yang antar siapa gitu. Rapat dengan pentahelix persiapan tatap muka. Kalau SMA kan udah gampang karena udah besar. Rapat Senin pentahelix,” ujarnya Balai Kota Surabaya, Rabu (25/8/2021).
“Timbang lagi. Disepakati. Bisa jalan dalam 1 ruangan cuma 6. Sehingga kebersamaan yang mengantarkan, kalau epidemiolog dan pemerintah gimana? Ini andil semua orang dalam pemerintahan,” tambahnya.
Terkait vaksinasi terhadap guru, Eri mengatakan bahwa seluruh guru SD dan SMP telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Akan tetapi untuk muridnya masih sedikit yang mendapat vaksin.
“Yang sudah tervaksin muridnya sedikit, yang udah sekolah negeri SD SMP itu sekitar 70 sekolah. Masih jauh dari target. Total murid yang sudah divaksin sekitar 20.000 di Tambaksari dan sekolah,” ujarnya.
Tentunya, lanjut Eri, ini yang menjadi pertimbangan untuk melakukan gelaran pembelajaran tatap muka, kalau murid yang belum divaksin bagaimana.
“Kalo murid belum vaksin, gimana pendapat epidemiolog, buka atau tutup. Waktunya untuk bahu membahu. Kepengurusan bersama. Pakar epidemiolog bilang nggak boleh buka tanpa vaksin. Ya berhenti. Nurut,” pungkasnya. (Ard)
.jpg)
