Sidoarjo - Agung Sudiyono mengaku tidak mengetahui adanya ratusan berkas dukungan dari TNI-Polri dan ASN. Meski demikian, menurutnya dukungan TNI-Polri itu diperbolehkan.
"Setahu saya TNI-Polri diperbolehkan, kecuali ASN yang tidak bisa,"kata Agung saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin (16/3/2020).
Ia juga mengatakan bahwa dia tidak ikut mengkordinir berkas dukungan tersebut, semuanya dihandle langsung oleh relawan yang tersebar dari beberapa kecamatan. "Semuanya dihadle oleh relawan, saya tidak ikut campur," ungkap Agung Sudiyono
Agung menambahkan pihaknya akan tetap menunggu sesuai peraturan yang ditetapkan oleh KPU dan Bawaslu mengenai hasil verifikasi berkas pada tanggal 25 mendatang.
Berkas Persyaratan Agung Sudiyono dan Sugeng Hariadi, Calon Perseorangan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo masih dalam tahap verifikasi administrasi sampai pada 25 Maret 2020. Dalam verifikasi administrasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo menemukan ratusan berkas dukungan dari unsur TNI-Polri dan juga ASN.
"Iya ada ratusan dukungan dari TNI-Polri dan ASN, itu sudah kami pisahkan," Kata M Iskak, Ketua KPU Sidoarjo.
Menanggapi hal tersebut, KPU Sidoarjo akan mengambil langkah tegas dengan memanggil pihak terkait untuk dimintai klarifikasi pada saat nanti pada proses verifikasi faktual. "Kami nanti akan panggil untuk diminta klarifikasi," ungkapnya.
Sementara Ketua Bawaslu Sidoarjo, Haidar Munjid membenarkan adanya berkas dukungan dari TNI-Polri dan ASN, Bahkan ditemukan satu KTP dari Anggota Panwascam dalam bakal calon perseorangan Agung Sudiyono dan Sugeng Hariadi.
Tindakapan apa yang akan dilakukan Bawaslu ? Haidar Munjid menjelaskan bahwa pihaknya tidak berani mengambil tindakan apapun, sebelum verifikasi administrasi selesai pada tanggal 25 Maret 2020. "Kami akan ambil tindakan setelah semua verifikasi administrasi selesai,"tegas Haidar. (pin)
.jpg)
