SURABAYA (Lenteratoday) - Menurut sebuah studi, orang obesitas yang tidak merasa kesepian atau terisolasi secara sosial memiliki risiko kematian 36 persen lebih rendah, dibandingkan orang obesitas yang kesepian atau terisolasi secara sosial.
Guna mencegah hal itu, Pakar psikolog Unair Prof Dr Nurul Hartini S Psi M Kes Psikolog mengungkapkan, pentingnya dukungan dari lingkungan. Selain itu, individu juga perlu meningkatkan self awareness (kepedulian terhadap diri sendiri).
“Ketika menyaksikan perubahan perilaku, maka lingkungan harus sesegera mungkin bertindak. Misalnya ketika pada suatu individu terjadi perubahan perilaku yang menunjukkan tanda-tanda stress maka perlu mengajak bicara untuk mendengar keluhan sebagai bentuk social support,” ungkapnya, Senin (19/02/2024).
Prof Nurul menuturkan, dalam hal ini masyarakat juga harus meningkatkan edukasi dengan memperbanyak literasi kesehatan mental.
Menurutnya, kesepian menjadi yang utama sebagai salah satu ciri-ciri mental yang tidak sehat. "Karena kondisi mental yang sehat akan selalu menciptakan relasi harmonis dengan lingkungan sosial," tuturnya.
Prof Nurul juga mengatakan, jika edukasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan smartphone dengan sesuatu yang relevan, seperti membaca atau mengakses sesuatu yang positif dan sehat menyesuaikan kondisi.
Selain itu, ia juga berpesan kepada seseorang yang merasa dirinya kesepian agar tidak ragu untuk mencari bantuan secara online atau melakukan konsultasi dengan ahli yang sesuai.
“Pada dasarnya seseorang butuh suasana sepi untuk memperoleh gagasan dan ide-ide segar. Namun, ketika kesepian itu menjelma dan berpengaruh buruk pada kondisi pribadi maka berhentilah menjauhkan diri dari lingkungan sosial dan jadilah harmonis bersama," tukasnya.
Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
