02 October 2025

Get In Touch

BGN Hentikan Sementara 56 SPPG Terkait Keracunan MBG

Sejumlah petugas SPPG menyiapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tunggala Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Ant
Sejumlah petugas SPPG menyiapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tunggala Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Ant

JAKARTA (Lentera) - Badan Gizi Nasional (BGN) untuk sementara menangguhkan operasional 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dampak dari berulangnya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa lembaganya tidak akan memberikan toleransi terhadap isu yang berkaitan dengan keselamatan para penerima manfaat.

"Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, utamanya anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama," ujar Nanik S Deyang saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Beberapa dapur layanan MBG yang dihentikan sementara mencakup SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari, SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti, serta SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung di Sulawesi Tengah.

Menurut Nanik, puluhan SPPG yang ditangguhkan tersebut saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ia menegaskan, hasil pemeriksaan itu akan menjadi acuan untuk menentukan langkah selanjutnya, baik berupa perbaikan, peningkatan pengawasan, maupun pemberian sanksi kepada mitra penyelenggara yang terbukti lalai.

"BGN berkomitmen penuh agar insiden serupa tidak terulang kembali. Dengan langkah penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar setiap dapur MBG yang dikelola SPPG wajib dilengkapi dengan alat uji (test kit) guna memeriksa kualitas makanan sebelum didistribusikan ke sekolah, balita, dan ibu hamil.

Keberadaan alat uji tersebut menjadi bagian dari standar operasional prosedur (SOP) yang harus dipatuhi seluruh SPPG untuk mencegah terulangnya kasus keracunan.

"Jadi, saudara-saudara, 30 juta (penerima) kita bangga, kita risau masih ada (kasus keracunan), makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur MBG. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern dan tidak terlalu mahal untuk membersihkan, untuk membunuh semua bakteri. Kita juga perintahkan semua dapur harus punya test kit, alat uji, sebelum distribusi harus diuji dulu semua, dan langkah preventif lainnya," kata Presiden Prabowo di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.