JAKARTA (Lentera) – Bahan bakar minyak (BBM) Shell resmi kehabisan stok. Per 3 Oktober 2025, laman resmi Shell Indonesia menampilkan bahwa seluruh varian bensin, mulai dari Shell Super, Shell V-Power, hingga Shell V-Power Nitro+, tidak lagi tersedia di seluruh SPBU.
“Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat ditentukan,” demikian keterangan yang tercantum di situs Shell Indonesia.
Kondisi ini sebenarnya sudah diprediksi sejak awal. Presiden Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI pada Rabu lalu, menyampaikan bahwa stok bensin hanya tersisa di lima SPBU dan diperkirakan habis pada Kamis malam.
“Jadi kami memang benar-benar mengalami stock out atau kelangkaan untuk BBM jenis bensin,” ujar Ingrid.
Shell mengaku sudah mengantisipasi potensi kelangkaan sejak Juni lalu dengan mengajukan tambahan kuota impor, mengingat permintaan bahan bakar terus meningkat. Namun, kebijakan Kementerian ESDM membatasi impor dan meminta SPBU swasta membeli pasokan dari Pertamina.
Ingrid menegaskan, Shell tidak menutup kemungkinan membeli BBM dari Pertamina, asalkan produk yang dipasok berupa base fuel murni sesuai standar perusahaan.
“Kami ingin tekankan, mendapatkan suplai dari Pertamina bukan hal tabu bagi Shell. Kami pernah melakukannya, jadi selama ketentuan teknisnya terpenuhi, hal ini masih terbuka untuk dibicarakan,” jelasnya.
Sementara itu, BP dan Vivo sempat menyetujui rencana pembelian BBM dari Pertamina. Namun, kerja sama itu batal setelah diketahui base fuel yang ditawarkan Pertamina mengandung 3,5 persen etanol.
Menurut Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, kandungan etanol sebenarnya masih sesuai regulasi yang memperbolehkan hingga 20 persen. Namun, beberapa operator SPBU swasta enggan melanjutkan pembelian dengan alasan kandungan tersebut tidak sesuai kebutuhan mereka.
Editor:Widyawati/berbagai sumber
.jpg)
