SURABAYA ( LENTERA ) - Salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi risiko tersebut adalah mencuci buah dan sayur dengan cara yang tepat. Guru Besar Bidang Pangan dan Gizi, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, menjelaskan bahwa proses pencucian berfungsi untuk membantu menghilangkan residu pestisida serta mikroba yang menempel di permukaan bahan pangan.
Pencucian ini dapat dilakukan dengan dua metode utama, yakni menggunakan sabun khusus pencuci buah dan sayur, atau cukup dengan air bersih yang mengalir.
Menurut Prof. Ali Khomsan, terdapat tiga pilihan cara mencuci buah dan sayuran, yaitu memakai sabun khusus, membilasnya di bawah air mengalir, atau menggunakan baking soda.
Ia menjelaskan bahwa baking soda merupakan bahan pembersih alami yang aman dan sering diklaim efektif dalam membantu mengangkat sisa pestisida dari permukaan buah dan sayur.
Saat ini, sudah banyak tersedia produk sabun khusus yang diformulasikan secara aman untuk mencuci bahan pangan segar. Sabun ini dirancang untuk membersihkan buah dan sayur dari mikroba yang menempel pada kulitnya.
Meski demikian, masih ada sebagian masyarakat yang merasa ragu menggunakan sabun karena menganggapnya tidak aman untuk makanan.
Di sinilah pentingnya edukasi kepada masyarakat bahwa sabun pencuci buah dan sayur berbeda dengan sabun cuci piring atau sabun mandi. Produk ini memang dibuat secara khusus agar aman digunakan pada bahan pangan dan tidak meninggalkan residu berbahaya.
Bagi Anda yang tidak ingin menggunakan sabun, mencuci buah dan sayur dengan air mengalir tetap menjadi alternatif yang aman dan efektif. Prof. Ali menegaskan bahwa tidak ada ketentuan waktu tertentu saat mencuci.
Hal terpenting adalah memastikan seluruh permukaan buah atau sayur benar-benar terkena air.
Setiap jenis bahan pangan memiliki bentuk dan lekukan yang berbeda, sehingga tingkat kesulitannya pun tidak sama. Sebagai contoh, mentimun dengan permukaan yang relatif lurus lebih mudah dibersihkan dibandingkan sawi atau kol yang memiliki banyak lipatan dan celah, tempat pestisida maupun mikroba berpotensi tertinggal.
Pisau Potensi Bawa Mikroba
Lalu, bagaimana dengan buah-buahan yang kulitnya dikupas sebelum dimakan, seperti melon, mangga, atau semangka? Prof. Ali menjelaskan bahwa buah-buahan tersebut tetap sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong. Pasalnya, pisau yang digunakan untuk memotong dapat membawa mikroba dari permukaan kulit masuk ke bagian dalam buah.
“Jika memungkinkan untuk dicuci, tentu hasilnya akan lebih optimal,” jelasnya.
Membilas buah sebelum dipotong merupakan langkah sederhana namun penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan pangan. Dengan menerapkan cara mencuci yang benar, risiko paparan pestisida dapat diminimalkan, sehingga buah dan sayur yang dikonsumsi menjadi lebih aman bagi seluruh anggota keluarga.(ist/dya)
